Pembahasan
1.
Bidang Pendidikan atau Pelatihan
2.
Pengembang Sistem ( System Developer )
3.
Specialist Support
4.
Menjadi Profesional dengan sertifikasi
3.1. Bidang Pendidikan atau Pelatihan
Secara
umum pekerjaan bidang teknologi informasi terbagi menjadi 4 kelompok :
a.
Kelompok Pertama,yang bergelut dengan
software,yaitu: Sistem analis,programer,web designer,web programer
b.
Kelompok kedua, yang bergelut dengan
hardware, yaitu: Technical engineer dan networking engineer
c.
Kelompok ketiga, yang berkecimpung
dalam operasional sistem informasi,yaitu: EDP operator, System Administrator,
MIS Director
d.
Kelompok Keempat, yang berkecimpung
dalam pengembangan bisnis teknologi Informasi
Model
SEARCC untuk pembagian job dalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi yang mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun
tingkat pengetahuan yang dibutuhkan.
Model tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
Setiap
jenis pekerjaan dari skema diatas masing-masing memiliki tingkatan, yaitu:
a. Supervised (terbimbing),
0-2 tahun pengalaman, masih butuh pengawasan dan petunjuk
b. Moderately
supervised (Madya),3-5 tahun pengalaman,masih
perlu dibimbing
c. Independent/Managing
(mandiri), tidakmembutuhkan bimbingan
Beberapa
kriteria yang menjadi pertimbangan klasifikasi job model SEARCC
a. Cross Country,Cross-enterprise applicability,
job harus relevan dengan kondisi region yang memiliki kesamaan pemahaman
b. Function
oriented bukan tittle oriented, gelar
bisa berbeda,yang penting fungsi nya sama
c. Testable/Certifiable,
job dapat diukur atau diuji
d. Applicable,
fungsi yang didefinisikan harus dapat diterapkan pada mayoritas profesional TI
di region masing-masing
INSTRUKTUR
IT
Instruktur
IT adalah seorang yang memiliki kopetensi dan tanggung jawab proses belajar mengajar
atau melatih dibidang Teknologi Informasi. Instruktur IT harus memiliki
kombinasi kemampuan menguasai pengetahuan tentang software dan hardware yang
menjadi tanggung jawabnya. Instruktur berperan melakukan bimbingan, pendidikan
dan pengarahan terhadap anak didik
3.2. Pengembangan System
Merupakan
bidang keahlian dibidang pengembangan sistem informasi. System Developer ini
mencakupi 3(tiga) bidan keahlian, yaitu :
●
Programer
●
System Analyst
●
Project Manager
Programmer
Seorang
pengembang perangkat lunak atau orang yang menulis perangkat lunak komputer.
Istilah
programmer komputer dapat mengacu pada suatu spesialis area computer
programming atau pada suatu generalist kode untuk macam-macam perangkat lunak.
Orang
praktisi atau berprofesi secara resmi terhadap programming dikenal juga sebagai
seorang analis programmer, insinyur perangkat lunak, ilmuwan komputer, atau
analis perangkat lunak.
Suatu
bahasa komputer utama programmer ( Java, C++, dll).
REAL PROGRAMER
Real
Programer atau “Hardcore” Programer adalah seorang programer yang menjauhkan
diri dari hal yang modern atau tidak menggunakan graphical tools seperti IDE
(Integrated Development
Environment)
dan lebih condong mengarah penggunaan bahasa assembler atau kode mesin, dan
semakin dekat dengan perangkat keras.
Bahasa
pemrograman yang digunakan biasanya seperti :
●
Java
● C
/ C++
● C#
●
FOLTRAN
Sistem Analist
Seseorang
yang memiliki Tugas dan tanggung jawab secara umum sebagai berikut :
1. Meneliti
Kebutuhan manajemen, mengenai penggunaan peralatan pengolahan data yang
terintegrasi dan proses.
2. Investigasi,
merencanakan, meralisasikan, menguji dan debugs sistem perangkat lunak.
3. Merencanakan,
mengkoordinir, dan menjadwalkan investigasi, studi kelayakan dan survei,
termasuk evaluasi ekonomi dari pengolahan data dan mesin aplikasi otomatis yang
ada dan mengusulkan.
4. Mengambil
bagian didalam perencanaan anggaran pembelian perangkat keras dan lunak dan
monitoring untuk pemeliharaan perangkat keras dan lunak
5. Menyediakan
pelatihan dan instruksi ke para pemakai dan karyawan lain dan menyediakan
prosedur untuk pekerjaan sehari-hari .
Sistem
Analis (Cont)
Sistem
Analist bertugas melakukan pengumpulan keterangan dari para user serta
manajemen dalam rangka memperoleh bahanbahan utama bagi perancangan sistem yang
ditugaskan kepadanya. Bahan-bahan tersebut akan digunakan sebagai kriteria ruang
lingkup dari sistem yang akan dibuatnya.
Semua
bahan tadi dikumpulkan dalam fase analisa sistem, sehubungan dengan adanya
kebutuhan manajemen akan adanya sistem baru yang lebih memenuhi kebutuhan
sistem informasi bagi
pengelolaan
perusahaan (bisnis) yang bersangkutan.
Selanjutnya,
berdasarkan bahan-bahan yang diperolehnya tadi, seorang Sistem Analis akan melakukan
perancangan sistem baru. Dalam proses perancangan sistem tersebut, maka
sejumlah panduan dasar berikut dapat digunakannya sebagai pangkal tolak bekerja
(merancang sistem) tersebut.
Project Manager
Seseorang
yang mempunyai keseluruhan tanggung jawab untuk pelaksanaan dan perencanaan dan
mensukseskan segala proyek.
Sebutan
Project Manager ini digunakan dalam industri konstruksi, arsitektur dan banyak
jabatan berbeda yang didasarkan pada produksi dari suatu produk atau jasa.
Manager
proyek harus memiliki suatu kombinasi ketrampilan yang mencakup suatu kemampuan
untuk menembus suatu pertanyaan, mendeteksi asumsi, tidak dinyatakan dan tekad
konflik hubungan antar pribadi seperti halnya ketrampilan manajemen yang lebih
sistematis
Project
Manager (cont)
Dalam
hal ini, terdapat 2(dua) macam sertifikasi yang berkenaan dengan
Profesionalisme Project Manager, yaitu :
1.
Certified Project Manager (CPM)
2.
Project Management Professional (PMP)
Certifications.
3.3. Spesialis Support
Didalam
dunia IT, memiliki beberapa spesialisasi dalam profesionalisme kerja,
diantaranya yaitu :
1.
Spesialisasi Bidang System Operasi dan
Networking
•
System Enginer
•
System Administrator
2.
Spesialisasi Bidang Pengembangan
Aplikasi dan Database
•
Application Developer
•
Database Administrator
3.
Spesialisasi Audit dan Keamanan Sistem
Informasi
•
Information System Auditor
•
Information Security Manager
3.4. Menjadi Profesional dengan Sertifikasi
Sertifikasi
merupakan salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah profesi Beberapa
manfaat sertifikasi
a.
Ikut berperan menciptakan lingkungan
kerja yang lebih profesional
b.
Pengakuan resmi pemerintah
c.
Pengakuan dari organisasi sejenis
d.
Membuka akses lapangan kerja secara
nasional dan internasional
e.
Memperoleh peningkatan karier dan
pendapatan
Beberapa
contoh sertifikasi bidang IT yang berorientasi produk:
a.
Sertifikasi Microsoft _MCP (Microsoft
Certified Professional), contoh : MCDST, MCSA, MCSE, MCDBA dll
b.
Sertifikasi Oracle _OCA, OCP, OCM
c.
Sertifikasi CISCO _ CCNA,CCNP, CCIE
d.
Sertifikasi Novell _ Novell CLP, Novell
CLE, Suse CLP, MNCE
Selain
sertifikasi yang berorintasi produk, adapula sertifikasi yang tidak
berorientasi pada produk. ICCP (Institute for Certification of Computing
Professionals) merupakan salah satu badan sertifikasi profesi TI di Amerika
Serikat yang mengeluarkan sertifikasi yang tidak berorientasi pada produk.
Beberapa
contoh sertifikasi bidang IT yang tidak berorientasi produk:
a.
CDP (Certified Data Processor)
b.
CCP (Certified Computer Programmer)
c.
CSP (Certified System Professional)
Hambatan
Pelaksanaan Sertifikasi:
a.
Biaya Mahal untuk mengikuti sertifikasi
berstandar internasional dibutuhkan biaya kurang lebih 150 USD, itupun belum
tentu lulus.
b.
Kemampuan yang kurang memadai terhadap
penguasaan materi sertifikasi
Dibutuhkan
pengetahuan dan kemampuan diatas rata-rata untuk lulus sertifikasi.
No comments:
Post a Comment